Jumat, 30 Oktober 2015

Psikologi Manajemen Minggu ke-5

Kekuasaan

1.  Definisi Kekuasaan

·         Menurut Max Weber, di dalam bukunya Wirtschaft und Gesellschaft (Tubingen, Mohr, 1922): Kekuasaan adalah kemampuan untuk, dalam suatu hubungan sosial, melaksanakan kemauan sendiri sekalipun mengalami perlawanan, dan apa pun dasar kemampuan ini. Dalam hal ini Max Weber mengartikan kekuasaan itu adalah sebuah kemampuan untuk membuat orang lain mau menerima dan melakukan apa yang menjadi kemauan kita walau mungkin hal tersebut tidak disetujui, bahkan ditentang.

·         Sedangkan menurut Bertrand Russe, (terjemahan Hasaan Basari,Kekuasaan : sebuah analisis sosial baru,1988) mengatakan bahwa : Kekuasaan dapat didefenisikan sebagai hasil pengaruh yang diinginkan. Sehingga kesimpulan kekuasaan itu sebagai suatu konsep kuantitatif. Setiap bentuk kekuasaan itu akan ada yang lebih mendominasi, walau mungkin tak dapat dikatakan bahwa salah satu dari yang berkompetisi lebih berkuasa, namun secara kasar atau penglihatan dasar, akan ada salah satu memiliki kekuasaan yang lebih banyak.

Jika menganalisis pegertian dari kedua tokoh diatas, kekuasaan dapat diartikam sebagai wewenang seseorang yang bisa memerintahkan seseorang yang berada dibawahnya sesuai kemauannya terlepas kemauaannya itu baik atau buruk. Jika dilihat dari sudut pandang itu bisa dibilang kekuasaan adalah sifat yang memiliki unsur negatif jika jatuh kepada orang yang salah.
Dibawah ini terdapat tokoh yang mendefinisikan kekuasaan dengan unsur positif.

·         Talcott Parsons (Oktober 1957) mengatakan bahwa: Kekuasaan adalah kemampuan untuk menjamin terlaksananya kewajiban-kewajiban yang mengikat, oleh kesatuan-kesatuan dalam suatu sistem organisasi kolektif. Kewajiban adalah sah jika menyangkut tujuan-tujuan kolektif. Jika ada perlawanan, maka pemaksaan melalui sanksi-sanksi negatif dianggap wajar, terlepas dari siapa yang melaksanakan pemaksaan itu. Dalam hal ini, Talcott melihat bahwa kekuasaan itu pendukung untuk mencapai tujuan bersama atau kolektif, sehingga untuk mencapai tujuan itu butuh suatu kekuasaan untuk mengatur hingga terlaksananya kewajiban-kewajiban yang mengikat, apabila ada yang tidak mengikuti ataupun melanggar akan mendapat sanksi. Dan dalam pelaksanaan sanksi tentunya ada pihak yang berwenang atau memiliki otoritas.

2. Menurut French dan Raven (Gary A Yukl, 1994) mengidentifikasi ada lima bentukkekuasaan yang dirasakan mungkin dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu :

·         Kekuasaan ganjaran
Merupakan suatu kekuasan yang diadasarkan atas pemberian harapan, pujian,penghargan atau pendapatan bagi terpenuhinya permintaan seseorang pemimpinterhadap bawahannya

·         Kekuasaan paksaan
Yaitu suatu kekuasaan yang didasarkan atas rasa takut, seorang pengikut merasabahwa kegagalan memenuhi permintaan seorang pemimpin dapat menyebabkandijatuhkannya sesuatu bentuk hukuman.

·         Kekuasaan legal
Yaitu suatu kekuasaan yang diperoleh secara sah karena posisi seseorang dalamkelompok atau hirarhi keorganisasian.

·         Kekuasaan keahlian
Yaitu kekuasasan yang didasarkan atas ketrampilan khusus, keahlian ataupengetahuan yang dimiliki oleh pemimpin dimana para pengikutnya menganggapbahwa orang itu mempunyai keahlian yang relevan dan yakin keahliannya itumelebihi keahlian mereka sendiri.

·          Kekuasaan acuan
Yaitu suatu kekuasaan yang diasarkan atas daya tarik seseorang, seorang pemimpindikagumi oleh pra pengikutnya karena memiliki suatu ciri khas, bentuk kekuasaan inisecara populer dinamakan kharisma. Pemimpin yang memiliki daya kharisma yangtinggi dapat meningkatkan semangat dan menarik pengikutnya untuk melakukansesuatu, pemimpin yang demikian tidak hanya diterima secara mutlak namun diikutisepenuhnya

Daftar Pustaka
Budiarjo, Miriam, Prof. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Russel, Bertard. 1988. KEKUASAAN Sebuah Analisis Sosial Baru.Yayasan Obor Indonesia: Jakarta.

http://www.academia.edu/3771258/31010-10-362690505737

Sabtu, 24 Oktober 2015

tugas psikologi manajemen minggu ke 4

Mempengaruhi perilaku (Lanjutan)

*Mempengaruhi Orang lain

Mempengaruhi orang lain dapat dilakukan untuk keperluan-keperluan kita yang positif, dan dibawah ini beberapa cara untuk mempengaruhi orang lain yang berhasil saya kutip dari berbagai sumber.

1. Minta orang tersebut melakukan sesuatu untuk anda

Jangan memintanya untuk melakukan hal-hal berat, cukup hal kecil yang bersifat personal saja.  Seperti yang dikatakan oleh Benjamin Franklin, "Mereka yang sudah pernah melakukan kebaikan untukmu akan lebih siap untuk menolongmu lagi di masa depan daripada mereka yang belum pernah membantumu."


Dengan meminta mereka melakukan sesuatu untuk anda, akan ada rasa percaya yang timbul di antara anda berdua.  Apalagi jika anda membalasnya dengan melakukan sesuatu untuk orang tersebut.  Ketika di masa depan anda meminta orang tersebut untuk menolong anda lagi (bahkan dengan permintaan yang lebih besar), pengalaman di masa lalu akan membuat orang tersebut berpikir bahwa anda adalah figur yang layak untuk ditolong.  Orang yang sudah pernah melakukan sesuatu juga akan lebih sulit menolak permintaan anda daripada mereka yang belum pernah melakukan sesuatu untuk anda sama sekali.


2.  Mintalah sesuatu yang lebih tinggi daripada yang anda inginkan/ butuhkan


Ini adalah permainan psikologis yang simpel.  Misalkan anda ingin meminjam uang dari seseorang sebesar 500 rupiah.  Ketika meminta, katakan "Bolehkah saya meminjam uang sebesar 1500 rupiah?".   Orang tersebut mungkin akan melakukan penolakan dengan berkata, "Wah, saya tidak bisa meminjamkan uang sebanyak itu."  atau "Wah, saya tidak punya uang sebanyak itu".  Jika anda yakin sebenarnya orang tersebut mampu memberi pinjaman, namun enggan melakukannya, anda bisa melanjutkan dengan mengatakan jurus berikut, "Baiklah, kalau begitu saya pinjam 500 rupiah saja."


Dengan jurus ini, kemungkinan besar permintaan anda akan dikabulkan.  Ini karena ada dua efek psikologis yang dialami orang tersebut.  Yang pertama adalah penurunan drastis dari jumlah yang anda minta, sehingga nilai yang anda minta seolah-olah terlihat lebih kecil.  Yang kedua adalah rasa tidak enak yang mungkin timbul dari dalam diri orang tersebut ketika menolak permintaan anda yang pertama kali, dan tidak enak untuk menolaknya lagi di permintaan kedua.


3.  Sebut namanya dalam percakapan

Nama adalah bagian yang penting dari eksistensi manusia, dan jika seseorang mendengar namanya disebut, ia akan lebih memperhatikan lawan bicaranya.  Efek lainnya, ia juga akan merasa dihargai dan hal ini membuatnya sedikit lebih mudah untuk menuruti permintaan anda.  Oleh karena itu, berusahalah untuk menyebut namanya ketika anda berdua sedang bercakap-cakap.  


4.   Berikan pujian

Pujian bisa menjadi senjata yang ampuh untuk mempengaruhi orang lain sepanjang digunakan dengan tepat.  Berikanlah pujian yang tulus dan rasional, sesuai dengan kenyataan.  Jangan sampai anda memberikan pujian yang berbentuk kebohongan, yang justru bisa menyinggung lawan bicara anda.  Usahakan pula untuk memberikan pujian dalam kadar yang tepat.  Terlalu banyak memuji bisa membuat anda justru tampak sedang menjilat orang tersebut, dan akibatnya orang tersebut akan menjadi waspada dan menjaga jarak dari anda.  Intinya, pujian harus tulus dan sesuai dengan fakta yang ada,


5.  Tiru bahasa tubuhnya

Cobalah untuk meniru bahasa tubuhnya saat ia bercakap-cakap dengan anda.  Teknik ini disebut juga dengan mirroring.  Misalkan gerakan tangan, posisi duduk, dan istilah-istilah tertentu yang ia gunakan untuk menyebut sesuatu (misal  : ia lebih suka menyebut kata "telepon genggam" daripada "HP", maka gunakanlah juga kata "telepon genggam" dalam percakapan).  Studi menunjukkan  bahwa orang yang menghadapi orang lain dengan bahasa tubuh yang sama cenderung lebih terbuka, percaya, dan lebih mudah untuk menyetujui orang yang meniru bahasa tubuhnya.  Ingat, sekali lagi anda harus melakukannya secara natural.  Jika tidak, lawan bicara anda justru hanya merasa akan diolok-olok.


6.  Manfaatkan kelelahan seseorang

Ajukan permintaan atau pernyataan ketika seseorang sedang dalam kondisi lelah fisik maupun mental.  Dalam keadaan ini, ketika anda mengajukan sesuatu untuk diminta, lawan bicara anda biasanya tidak akan langsung menjawab "ya" atau "tidak".  Kemungkinan besar mereka akan mengatakan "kita lihat saja besok pagi", atau "Ok, akan saya lakukan besok".  Hal ini disebabkan karena mereka sudah merasa cukup lelah dan saat ini tidak ingin mengambil suatu keputusan.  Keesokan harinya, kemungkinan besar mereka akan melakukan yang anda minta, karena ada kecenderungan (dan juga integritas serta rasa gengsi) untuk menepati apa yang sudah mereka katakan di hari sebelumnya.


7.  Minta sesuatu yang tidak bisa ia tolak/ segan untuk menolaknya

Hampir sama seperti poin nomor 10, seseorang biasanya akan setuju melakukan apa yang anda inginkan jika ia sebelumnya sudah pernah membantu anda.  Manfaatkan kecenderungan hal ini dengan memintanya melakukan suatu hal kecil yang sangat mudah, misalkan membawakan anda barang titipan ketika ia sedang bepergian (barang tersebut dibayar dengan uang anda).  Untuk selanjutnya ketika ia bepergian, mintalah ia untuk membawakan oleh-oleh untuk anda, namun kali ini anda tak usah memberi uang; biarkan oleh-oleh itu dibeli dengan uangnya sendiri.  Kemungkinan besar teknik ini akan berhasil, dan dengan jeda yang tepat serta gaya bicara yang pas, anda bisa meningkatkan kadar permintaan anda pada orang tersebut.


8.  Diam.  Jangan koreksi ketika ia melakukan kesalahan

Mengoreksi kesalahan orang lain bisa memperkuat timbulnya rasa tidak setuju dan tidak percaya satu sama lain.  Oleh karena itu, jika ia mengatakan sesuatu yang salah atau tidak sesuai dengan opini anda, tetaplah diam.  Dengarkan, dan coba pahami masalah tersebut dari sudut pandang mereka.  Jika mereka meminta pendapat anda, cobalah cari poin-poin di mana anda berdua memiliki kesamaan, dan ungkapkan hal itu terlebih dahulu sebelum anda mengungkapkan ketidak setujuan anda.


9.  Ulangi apa yang dia katakan

Hampir sama dengan teknik mirroring, mengulang apa yang ia katakan menunjukkan bahwa anda memperhatikan lawan bicara anda.  Ulangi apa yang ia katakan, akan lebih baik lagi apabila anda merangkainya dalam kalimat baru, sehingga orang tersebut yakin bahwa anda benar-benar paham terhadap apa yang dikatakannya.  Jika hal ini dilakukan dengan tepat, maka rasa percaya orang tersebut kepada anda akan makin kuat, dan kesempatan untuk mempengaruhinya dengan pendapat anda akan jauh lebih besar.


10.  Anggukkan kepala

Anggukkan kepala ketika mendengarkan ia berbicara.  Anggukan kepala yang dilakukan dengan tepat bisa memperkuat kesan "persetujuan" di antara anda berdua.  Ia akan merasa anda setuju terhadap yang ia katakan, dan ketika melihat anda menganggukkan kepala cukup sering, maka secara tidak sadar ia akan mulai menganggukkan kepala juga saat bercakap-cakap.  Lama-lama, hal ini akan menimbulkan sinkronisasi dan mirroring bahasa tubuh seperti yang sudah dijelaskan di atas.  Hasilnya, secara tidak sadar lawan bicara anda akan lebih percaya terhadap apa yang anda katakan.


Dari beberapa point yang terdapat diatas point mengikuti gerakan orang lain yang akan kita pengaruhi berhubungan dengan psikologi, karena salah satu peneliti dibidang psikologi sosial pernah melakukan eksperimen ini dengan cara dimana dia memperhatikan subjek yang akan dipengaruhi selama beberapa menit lalu dengan sendirinya si subjek mengikuti gerakan si peneliti, ekperimen ini terdapat pada psikologi sosial materi mempengaruhi perubahan perilaku orang lain.

*Wewenang

Definisi

Wewenang atau authority  pada dasarnya merupakan bentuk lain dari kekuasaan yang sering kali dipergunakan dalam sebuah organisasi. Wewenang merupakan kekuasaan formal atau terlegitimasi. Dalam sebuah organisasi, seseorang yang ditunjuk atau dipilih untuk memimpin suatu organisasi, bagian, atau departemen memiliki wewenang atau kekuasaan yang terlegatimasi. Seseorang yang ditunjuk untuk menjadi manajer personalia  dengan sendirinya terlegitimasi untuk memiliki kewenangan dalam mengatur berbagai hal yang terkait dengan sumber daya manusia atau orang-orang yang terdapat di dalam organisasi.

Wewenang dalam psikologi manajemen dapat diartikan sebagai kekuasaan atau hak yang dimiliki seorang atasan yang mempunyai kuasa penuh terhadap sesuatu yang tingkatnya lebih rendah dari pada dirinya. Wewenang tidak hanya sebatas perintah, tetapi wewenang juga bisa berupa tindakan yang dapat dilakukan seseorang yang mempunyai status tinggi dalam suatu bidang atau organisasi tertentu.


Sumber :
Manulang, M. (1996). Dasar-Dasar Manajemen.  Jakarta : Ghalia Indonesia


Sabtu, 17 Oktober 2015

Tugas- Softskill Minggu Ke-3 (psikologi menejemen)

Mempengaruhi Perilaku

1. Definisi Pengaruh

- Pengaruh/pe·nga·ruh/ n daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang (http://kbbi.web.id/pengaruh)
Pengertian Pengaruh Menurut Norman Barry, Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya
- Pengertian Pengaruh Menurut Uwe Becker
Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang yang – berbeda dengan kekuasaan – tidak begitu terkait dengan usaha memperjuangkan dan memaksakan kepentingan
- Pengertian Pengaruh Menurut Robert Dahl
A mempunyai pengaruh atas B sejauh ia dapat menyebabkan B untuk berbuat sesuatu yang sebenarnya tidak akan B lakukan

- Pengertian Pengaruh Menurut Bertram Johannes Otto Schrieke, Pengaruh merupakan bentuk dari kekuasaan yang tidak dapat diukur kepastiannya
- Pengertian Pengaruh Menurut Jon Miller
Pengaruh merupakan komoditi berharga dalam dunia politik Indonesia
- Pengertian Pengaruh Menurut Albert R. Roberts & Gilbert
Pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan

2. Kunci-Kunci Perubahan Perilaku


          Perubahan merupakan peralihan kondisi yang tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang terdiri dari individu berkepribadian (personality) baik. Personality tidak dibentuk dari performance dan style seseorang, melainkan dari adanya daya intelektual dan perbuatan. Selanjutnya, tidak hanya membentuk saja, tapi juga disertai upaya menjadikan personality tersebut berkualitas.
       Kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat.
          Perilaku yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui berbagai benturan dengan gemilang, adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad untuk terus berjuang hingga titik nadi. Perubahan masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan individu, karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia.
      Perubahan perilaku adalah penerapan yang terencana dan sistematis dari prinsip belajar yang telah ditetapkan untuk mengubah perilaku mal adaptif (Fisher & Gochros, 1975) Karakteristik perubahan perilaku.
        Fokus kepada perilaku (prosedur perubahan perilaku dirancang untuk merubah perilaku bukan merubah karakter atau sifat seseorang. Perilaku yang dirubah disebut target perilaku meliputi perilaku yang berlebihan atau perilaku yang tidak/kurang dimiliki oleh orang.
      Prosedurnya didasarkan kepada prinsip-prinsip behavioral. Perubahan perilaku adalah penerapan prinsip-prinsip dasar yang awalnya berasal dari penelitian eksperimental dengan binatang dilaboratorium (Skiner, 1938).
   Penekanannya kepada peristiwa-peristiwa didalam lingkungan. Perubahan perilaku meliputi asesmen dan perubahan peristiwa-peristiwa lingkungan yang mempunyai hubungan fungsional dengan perilaku.
          Treatment dilakukan oleh orang didalam kehidupan sehari-hari (Kazdin, 1994). Perubahan perilaku akan lebih efektif  apabila dikembangkan oleh orang-orang yang berada dilingkungan individu yang perilakunya menjadi target perubahan seperti guru, orangtua atau orang lain yang dilatih tentang perubahan perilaku.
        Pengukuran perubahan perilaku. Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah intervensi dilakukan untuk melihat perubahan perilaku. Asesmen terus dilakukan setelah intervensi untuk melihat apakah perubahan perilaku yang sudah terjadi dapat terjaga.
   Mengabaikan peristiwa-peristiwa masa lalu sebagai penyebab perilaku. Penekanan perubahan perilaku kepada peristiwa-peristiwa lingkungan saat ini yang menjadi penyebab perilaku sebagai dasar pemilihan intervensi perubahan perilaku yang tepat.
     Menolak hipotesis yang mendasari penyebab perilaku. Skiner (1974) menjelaskan bahwa dugaan terhadap penyebab yang mendasari perilaku tidak pernah dapat diukur atau dimanipulasi untuk menunjukkan hubungan fungsional perilaku.
Sumber 
H Schein. (1991). Psikologi Organisasi. Jakarta. Pustaka Binaman Pressindo
Munandar, Ashar Sunyoto. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta. Universitas Indonesia

Jumat, 09 Oktober 2015

Tugas Psikologi Manajemen Minggu Ke2

Definisi Komunikasi

Menurut para tokoh :

1. Everett M. Rogers, Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. (pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 20, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.) (Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar , 2005, hal 62, Dedy Mulyana)

2. Rogers & D. Lawrence Kincaid, 1981, Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. (pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 20, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.)

3. Shannon & Weaver, 1949, Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. (pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 20, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.)

4. David K. Berlo, 1965 Ilmu pengantar komunikasi Komunikasi sebagai instrumen dari interaksi sosial berguna untuk mengetahui dan memprediksi setiap orang lain, juga untuk mengetahui keberadaan diri sendiri dalam memciptakan keseimbangan dengan masyarakat. (pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 3, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.)

5. Harorl D. Lasswell, 1960. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?) (pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 19, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.) (Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar , 2005, hal 69, Dedy Mulyana)

6. Steven, Komunikasi Juga dapat terjadi kapan saja suatu organisme memberi reaksi terhadap suatu objek atau stimuli. Apakah itu berasal dari seseorang atau lingkungan sekitarnya. (pengantar Ilmu komunikasi, 1998, hal 19, Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc.)

7. Raymond S. Ross, Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator. (Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar , 2005, hal 62, Dedy Mulyana)

8. Menurut Prof. Dr. Alo Liliweri, Komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari satu sumber kepada penerima agar dapat dipahami. [Dasar-dasar Komunikasi Kesehatan, 2003, hal 4

9. Bernard Berelson & Gary A. Steiner, [dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar 2005, hal 68] Komunikasi : Transmisi informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol – kata-kata, gambar, figur, grafik dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang disebut dengan komunikasi.

10. Menurut John R. Wenburg dan William W Wilmot, [dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar 2005, hal 68] Komunikasi adalah suatu usaha untuk memperoleh makna.

v  Sedangkan Komunikasi menurut saya adalah proses dimana seseorang, baik itu individual ataupun kelompok satu dengan yang lain saling berhubungan atau bertukar informasi baik secara langsung dan tidak langsung, menggunakan bahasa verbal maupun non verbal.

Dimensi-dimensi Komunikasi

Terdapat 4 dimensi didalam komunikasi,yaitu :

1.    Isi
    Ani biasanya berbicara kepada Bimo tentang sesuatu. Proses itu mempunyai suatu isi. Apabila kita bersuara di dalam suatu percakapan, biasanya isinya pertama-tama adalah diri kita. Memang, isi dari komunikasi adalah merupakan hal yang dipikirkan oleh para ahli psikologi dan ahli bisnis ketika mereka memikirkan tentang hubungan antar manusia. Kita juga dapat melihat adanya pembagian golongan dalam hal isi. Kita dapat membeda-bedakan kategori dari jenis isi, misalnya apakah hal itu merupakan fakta atau merupakan perasaan.

2.    Suara
    Kita dapat menjumpai suara saluran seperti gangguan udara pada kawat telepon yang menyebabkan Bimo sukar untuk mendengar apa yang dikatakan oleh Ani. kita juga perlu memikirkan tentang adanya suara-suara psikologis, seperti misalnya pikiran Bimo tentang hal-hal lain, sehingga sekali lagi adalah sukar bagi Bimo untuk mendengarkannya: ia tidak memahami kata-kata yang dipergunakan oleh Ani di dalam cara sebagaimana Ani memahaminya.

3.    Jaringan Komunikasi
    Biasanya kita berpikir bahwa percakapan antara Ani dengan Bimo adalah langsung. Tetapi banyak percakapan semacam itu, terutama di dalam organisasi, ditengahi oleh orang lain. Suatu hal yang dianggap harus dinyatakan oleh bagan organisasi kepada kita ialah bahwa Ani dapat berbicara dengan Bimo hanya dengan melalui Cika atau Deni. Sebagaimana satu bab berikut akan memperlihatkan, bahwa struktur jaringan yang dipergunakan oleh suatu organisasi dapat sangat bermanfaat bagi kecepatan dan ketepatan komunikasi antar anggotanya satu sama lain.

4.    Arah Komunikasi
    Arah Komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu satu arah dan dua arah. Lagi-lagi ini adalah merupakan dimensi yang bebas. Apapun yang mungkin dikatakan oleh A dan B, sejauh manapun gangguan suara ikut terlibat, bagaimanapun jaringannya, A  mungkin berbicara dengan B cara ini: A =>B; atau cara ini: A=><=B. A dapat berbicara dan B hanya dapat mendengarkan, yaitu komunikasi satu arah; atau A dapat berbicara dan B dapat membalas berbicara kembali, yaitu komuniksai dua arah.

Sumber:

Suprapto, Drs. Tommy. 2009. PENGANTAR TEORI DAN MANAJEMEN KOMUNIKASI.Yogyakarta : Media Pressindo 

Jumat, 02 Oktober 2015

(TUGAS SOFTSKILL PSIKOLOGI MANAJEMEN) PENGANTAR

Psikologi Manajemen

Pengertian Psikologi
Secara etimologi manajemen berasal dari kata Yunani “psycho” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi Psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya. Dengan singkat disebut Ilmu Jiwa. Secara terminologi Psikologi menurut kesimpulan para ahli adalah ilmu yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu. Dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.

Pengertian Manajemen
Secara etimologis manajemen berasal dari kata “management” yang artinya ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan pengelolaan. Dalam bahasa Arab istilah manajemen diartikan sebagai an-nizam, yang merupakan suatu tempat untuk menyimpan segala sesuatu dan penempatan segala sesuatu pada tempatnya. Secara terminology yang diambil kesimpulannya menurut para ahli manajemen adalah serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan, dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendaya gunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.

Pengertian Psikologi Manajemen
Psikologi manajemen adalah suatu studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan funsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Ada 4 fungsi utama dalam manajemen:
·         Perencanaan (Planning)
yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.

·         Pengorganisasian (Organizing)
yaitu proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.

·         Pengarahan (Actuating/Directing)
yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.

·         Pengawasan (Controlling)
yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan.

Manfaat Psikologi Manajemen 

·   Untuk mendapatkan pemecahan bagi masalah-masalah yang penting berkenaan dengan penggunaan tenaga manusia di dalam proses manajemen.
 ·      Agar dunia manajemen mampu menggunakan prosedur-prosedur yang lebih relevan / tepat untuk memecahkan masalah-masalah human (kemanusiaan). 

Organisasi
Pengertian Organisasi - Istilah organisasi berasal dari bahasa yunani, yaitu "Organon" atau dalam bahasa Latin "Organum" yang berarti alat, bagian, anggota, atau badan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi adalah kesatuan (susunan) yang terdiri atas bagian bagian orang dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi adalah sebuah wadah atau tempat berkumpulnya orang-orang yang diatur untuk bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama. Jadi inti organisasi adalah interaksi antar orang dalam sebuah wadah untuk melakukan sesuatu tujuan yang sama.
Berikut Pengertian Organisasi Menurut beberapa  Para Ahli :

1.  J.William Schulze
Menurut J.William Schulze,organisasi adalah suatu penggabungan dari orang orang, benda-benda, alat alat perlengkapan, ruang lingkup kerja dan segala hal yang berhubungan dengannya, yang disatukan dalam sebuah hubungan yang teratur dan sangat efektif untuk mencapai segala tujuan yang diinginkan.

2. Chester I.Barnard
Menurut Chester I.Barnard mengemukakan dalam buku beliau yang berjudul The Function Of The Executive, organisasi adalah suatu sistem mengenai usaha-usaha kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

3. James D.Mooney
Menurut James D.Mooney dalam buku beliau yang berjudul The Principles of Organization. Organisasi adalah segala bentuk persatuan/perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

4. Stoner
Menurut Sir Stoner Organisasi adalah sebuah pola yang menghubungkan orang orang di bawah arahan pimpinan (manager) untuk mencapai atau mengejar tujuan bersama.

5. Stephen P. Robbins
Menurut Stephen P.Robbins mengemukakan bahwa Organisasi adalah kesatuan aspek sosial yang terkordinasi secara sadar, dengan satu batasan yang cukup relatif dan bisa diidentifikasi, yang bekerja secara relatif dan terus menerus untuk mencapai tujuan kelompok atau tujuan bersama.

Ciri-ciri sebuah organisasi sebagai berikut :

·         Kumpulan manusia
·         Tujuan bersama
·         Kerja sama
·         Aturan-aturan
·         Pembagian tugas

Kumpulan manusia merupakan ciri pertama organisasi. Agar dapat disebut organisasi, kumpulan manusia ini harus mempunyai tujuan bersama dan setiap anggota harus bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama tersebut. Inti dari sebuah organisasi adalah kerja sama. Tidak ada organisasi tanpa adanya kerja sama. Untuk melakukan kerja sama, dibutuhkan aturan yang mengatur semua orang yang terlibat dalam kelompok atau organisasi tersebut. 

Tujuan Organisasi

Dalam sebuah organisasi diperlukan kerja sama secara efektif, efisien, dan ekonomis untuk mencapai tujuan organisasi.
·         Efektif, artinya kegiatan organisasi tersebut dapat mendatangkan hasil yang baik atau dalam istilah organisasi berhasil.
·         Efisien, artinya dalam usaha mencapai tujuan dapat dilaksanakan dengan tepat, tidak membuang-buang waktu, tenaga, dan biaya.
·         Ekonomis, artinya dalam berorganisasi harus hati-hati dalam mengeluarkan uang, memakai barang, dan waktu, dengan kata lain tidak boleh boros.

Struktur Organisasi

                Secara umum terdapat 4 jenis struktur organisasi formal (Swastha&Sukotjo, 1991), yaitu struktur organisasi garis, struktur organisasi garis dan straf, struktur organisasi fungsional, dan struktur organisasi matriks.

1.       Struktur organisasi garis.
Struktur organisasi ini menerapkan aliran wewenang langsung dari top manajemen kepada manajemen dibawahnya. Pemimpin perusahaan memiliki kewenangan langsung dalam mengawasi bawahannya. Kelemahan model ini adalah tanggung jawab dipikul sepenuhnya oleh pemimpin perusahaan sehingga dapat terjebak pada pekerjaan yang bersifat administratif sehingga kekurangan waktu untuk memikirkan hal-hal dan rencana yang bersifat strategis. Struktur organisasi ini cocok untuk perusahaan berskala kecil dan menengah.

2.       Struktur organisasi garis dan staf.
Struktur organisasi ini merupakan gabungan antara organisasi lini dan departemen staf. Departemen staf memberikan saran kepada departemen lini. Pengambilan keputusan tetap pada departemen lini. Departemen staf hanya memberikan dukungan teknis khusus. Struktur organisasi ini banyak ditemukan pada perusahaan menengah dan besar.

3.       Struktur organisasi fungsional.
Pada struktur organisasi fungsional, masing-masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli dan masing-masing bawahan mempunyai beberapa pimpinan. Manajer memiliki kekuasaan penuh untuk menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.

4.       Struktur organisasi matriks.
Struktur organisasi ini merupakan suatu desain struktural yang menugaskan para spesialis dari berbagai departemen fungsional untuk bekerja pada suatu proyek yang dipimpin oleh seorang manajer proyek. Manajer proyek mempunyai otoritas terhadap staf yang terlibat. Jadi staf yang terlibat memiliki dua atasan, yaitu manajer lini dan manajer proyek. Model ini banyak digunakan diperusahaan besar dan perusahaan multinasional.

Namun secara umum organisasi dibedakan dalam beberapa jenis diantaranya :
1. Organisasi kemasyarakatan/social
2. Organisasi kemahasiswaan
3. Organisasi politik
4. Organisasi dunia/kenegaraan dan sebagainya.

Manfaat dalam organisasi antara lain :
·         Menjalin kerja sama antara pengurus dan para anggota
·         Bisa mengerti pembagian tugas dan pembuatan program kerja
·         Bisa mengerti cara hidup disiplin
·         Melatih hidup bermasyarakat
·         Melatih hidup bersama orang lain
·         Belajar menghormati orang lain
·         Belajar memecahkan masalah secara bersama-sama
·         Belajar mengemukakan pendapat
·         Belajar menghargai pendapat
·         Belajar menaati peraturan dan tata tertib
·         Menambah pengetahuan dan wawasan
·         Meningkatkan persatuan dan kerukunan dalam masyarakat

Sumber
Hasibuan, Malayu S.P., Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah, Bumi Aksara; Jakarta. 2007.
Wursanto, Ig,  Dasar-dasar Ilmu organisasi, Cv Andi offset : 2005